Pengendalian Kutu Beras (Sitophilus oryzae)

Sebagian besar penduduk dunia saat ini mengkonsumsi beras sebagai bahan pangan utama, yaitu sebagai bahan penghasil tenaga (karbohidrat). Gabah dari sawah kemudian diolah di penggilingan padi (rice mill) muncullah beras untuk siap dimasak menjadi nasi. Sitophilus sp. adalah merupakan hama yang paling banyak menyerang beras dalam simpanan, bahkan beras dalam kemasan pun setelah kita beli dari supermarket misalnya sering kita lihat ada beberapa ekor sejenis kutu. Kutu tersebut berwarna coklat kehitaman, bila kita pegang maka dia berpura-pura mati tapi setelah dibiarkan sesaat maka kutu tersebut aktif bergerak lagi, tidak menyukai area terang dan selalu mencari area yang gelap atau lebih gelap untuk berlindung. Komoditi beras merupakan komoditi primer, sehingga dalam penyimpanannya perlu diperhatikan sehingga serangan kutu tersebut dapat dikendalikan. Pada prinsipnya kerusakan komoditas dalam penyimpanan dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu bahan yang disimpan, gudang tempat penyimpanan, lingkungan sekitar gudang dan perlakuan untuk mempertahankan kualitas beras serta interaksi antara keempat faktor tersebut. Adapun faktor lingkungan yang diaksud adalah : kebersihan dan ketaraturan lingkungan penyimpanan, kelembaban ruangan (RH), kadar air dalam komoditi. Gudang yang kotor banyak lekukan atau sampah dapat dijadikan tempat bersembunyinya kutu beras Sitophilus sp.. Semakin lembab ruang penyimpanan semakin gampang terkena serangan kutu beras. Semakin tinggi kadar air semakin mudah terserang kutu beras. Kadar air ideal beras dalam impanan adalah <> Fumigasi dilakukan pada tumpukan beras/staple dengan menggunakan gas phosphin. Metil bromida yang cukup efektif saat ini sudah tidah boleh digunakan lagi untuk komoditi pangan. Kontrol atmosfer dapat menggunakan gas CO2 dan N2 dalam stapel yang disungkup. Kemasan hampa hanya dapat dilakukan untuk skala kecil, bila diaplikasikan pada skala besar maka biaya yang mungkin timbul akan tinggi sekali Agar pengendalian kutu beras hasilnya maksimal maka harus dikombinasikan dengan bebrapa cara pengendalian sekaligus.

Komentar